1
setiap pagi aku selalu membaca jejakmu lewat gambar diam yang berserak
segala kemanisan akan kenang
kau, perempuan
mengapa tak kau simpan ragumu di kulkas, lantas kita berpelukan saja
sebab segalanya seperti mudah
laksana ayam yang berlarian: kawin
2
setiap pagi, sehabis keluar kamar, aku selalu menyempatkan melirik wajahmu dalam sebuah dompet. apa kau juga melakukan itu, sayang? sebab memang seperti itu yang selalu kita janjikan, dulu. masihkah kau?
atau?
kupikir kita memang tak pernah pandai bertanya, bicara.
sebaiknya kita diam
melihat, menantikan esok sambil minum kopi.
3
setiap pagi
setia
pada
pagi: mengingatmu
April, 2011
Citra D. Vresti Trisna
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Aku suka banget puisimu yang ini mas, sering sekali kubuka&kubaca.
Teruslah berpuisi mas!
ayolah yag, sekali2 ya mbok komen yang pedes. ini mau bunuh aku atau gimana? muji itu membahayakan loh. mending hancurin, dan maki habis2an sajakku.
Coba besok tak kesini lagi ya, kubaca ulang lagi semua, terus "kumaki-maki" kalo memang ada yang perlu kumaki.
Lha sekarang, sebatas kemampuan dan pengetahuan saya akan puisi, saya menyukai puisi-puisimu mas. Aku gak suka muji, wong Suroboyo gak onok sing doyan basa-basi. Apalagi aku penyuka kopi pahit, mending pahit daripada manis mas.
Posting Komentar