Senin, 05 September 2011

anak-anak malam

susun jasatmu menjadi klenik, lalu datangi aku. tangkap jiwaku dan kan kubukakan pintu esok pagi.
karena kebohonganmu selalu kumaklumi saat aku kembali menutup pintu selepas sore.
aku sudah terbiasa dengan ketidakadilan yang selalu datang pagi-pagi

setiap malam, selalu kusempatkan mengecup kening dari setiap mimpi buruk
tentang dapur-dapur lengang.

mereka sudah seperti anak-anakku sendiri,
apalagi cuma itu yang kau titipkan,
memasrahkan padaku untuk merawatnya.

sepanjang malam ini
banyak orang-orang memaki
matanya merah: mengutukimu
: bapak dari anak derita yang lahir di rahim orang-orang miskin.

Kita sudah menjadi semacam bango samparan yang harus merawat dan menampung anak jadah yang tidak lagi kenal aturan.

Bangkalan, 2010

4 komentar:

Yayag YP mengatakan...

Suka juga yang ini, bagian ini mencubit banget mas
"aku sudah terbiasa dengan ketidakadilan yang selalu datang pagi-pagi..."
Bangkalan endi ne mas?

Citra D. Vresti Trisna mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Citra D. Vresti Trisna mengatakan...

univ trunojoyo yag.
tapi omahku sda.

aku tinggal di kampus setiap harinya.

Yayag YP mengatakan...

Lumayan sering aku ke Bangkalan, bebek goreng e mantep! Bangkalan sumpah panas!

Posting Komentar