senja yang menarik bunga-bunga adalah hari ini,
dimana aku menemukan biji matamu diantara kerumun badik
sehabis malam,
cuma resah membatu
menebak siapa yang datang saat pintu berderit dan terbuka
napasmu kah yang sampai lebih dulu sebelum tiba pelukan?
orang-orang berkelakar
bersila,
mukanya berkakuan mengasah parang-parang panjang
komat-kamit mantra terbaca sudah
“ini karat musti hilang sebelum hari menjelang pagi”
lantas tak ada yang terdengar kecuali kerumun berbisik,
sandal-sandal yang pulang karena darah adalah bahasa
membaca mantra-mantra
: perihal mencintai gadis orang
Bangkalan, 2010
Citra D. Vresti Trisna
2 komentar:
Gak banyak memang puisimu diblogmu ini mas, tapi semuanya berkelas, yang ini juga.
Jangan berhenti menulis!
Itu juga pesanku untukmu.
kamu juga ya jangan berhenti menulis yag. terimakasih.
Posting Komentar