Ada rinai yang menandai pijakan
aku, pada kotamu
Juga tetabuhan yang menidurkan dedaun
gugur
Lalu gerimis,
mengundang siul sampai ke warung kopi
Ada baris yang terselip di kerlingmu
Mengundang pejalan bersinggah
Aih, sudikah kau tuang teh
dalam gelasgelas gelisah
yang malu pada kerudung
yang malu pada malam
dikutuki sihir kota
: Surakarta
Surakarta, 2011
2 komentar:
Disitu rupanya samanya kesukaan kita mas,
Hujan, kopi, malam....magis!
bener yag, segala letih dan melankolika orang-orang macam kita selalu berhenti di tempat itu.
Posting Komentar