kau mengajariku suluk bunyi
gemerincing tari-tarian doa mencari kubangan
kota paling sepi
adalah kotamu, ning
tersenyum pada dermaga dan menyambutku
di peluk paling perempuan
kita berjalan menuju hilang
“aku tak akan menemuimu lagi” ucapmu
Keletek, 2011
4 komentar:
Kalau baca puisi-puisi mas Rori, kenapa selalu jatuh pilu hatiku neh, hiks!
Terasa sekali kata-katamu dihati mas :)
mungkin karena kamu yang begitu perasa, bukan karena sajakku. hehehe
terimakasih sudah mampir.
salam kenal.
Karena memang ada sebagian saya di puisi-puisimu mas. Lho kok malah curhat, hahahaha...
hhehehehe iso ae
Posting Komentar